Jakarta-Indonesia. BARBARETO – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengatakan penelitian ilmiah tentang penyebaran Covid-19 terus di lakukan. Penemuan salah satunya yaitu hubungan para ahli hisap (perokok) dengan Covid-19.
Bahkan ia menyebut jika dampak Covid-19 terhadap perokok sangatlah buruk. Namun hal itu sering di kesampingkan oleh masyarakat.
“Salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus corona adalah perokok. Itu sebabnya kebiasaan merokok perlu segera dihentikan, terutama pada masa pandemi ini,” ucap Erlina di langsir melalui situs REPUBLIKA.CO.ID. Rabu 17 Februari 2021.
Pada awal terbitnya pandemi Covid-19 di Wuhan, China. Memang kata Erlina orang yang merokok tidak termasuk dalam kategori pasien yang rentan terkena Covid-19.
“Namun, kemudian di temukan hubungan signifikan antara riwayat merokok dengan Covid-19 gejala berat. Pasien Covid-19 dengan riwayat merokok dan/atau perokok aktif secara signifikan lebih berisiko mengalami gejala berat,” jelasnya.
Perempuan yang juga sebagai nggota Satuan Tugas Waspada dan Siaga Covid-19 itu juga meminta media untuk mempublikasikan penemuan ilmiah tersebut.
Agar nantinya masyarakat luas, khususnya masyarakat Indonesia juga mengetahui dampak negatif yang di timbulkan dari kebiasaan merokok tersebut.
“Media massa adalah jembatan informasi dari publikasi ilmiah kepada masyarakat. Rokok dan Covid-19 terus berkembang sehingga publikasi melalui media perlu selalu di perbarui,” tuturnya. (gok)