barbareto.com | Denpasar – Kesibukan petugas dari pihak pelaksana proyek yang di bantu Polisi Lalu Lintas dan Dishub Kota Denpasar melakukan buka tutup jalan Gatot Subroto timur. Karena ada perbaikan jembatan di jalan Gatsu Timur, Denpasar, Senin, (12/10/21).
Ada tiga jembatan yang diperbaiki yakni Jembatan Tukad Bindu, Jembatan Tukad Ayung dan Jembatan Tukad Penatih. Walau sudah ada rambu-rambu pengalihan arus yang sudah di pasang oleh pihak pelaksana, tetapi masih banyak pengendara yang tetap melintas di jalan Nasional tersebut.
Perbaikan jembatan di Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar, Bali, yang sedang berjalan pengerjaannya, menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar. Jembatan yang dibiaya dari APBN Tahun Anggaran 2021 tersebut menelan biaya Rp. 109.823.000.000.
Baca juga : Abaikan Penerapan Prokes, Sat Pol PP Denpasar Tertibkan Kerumunan di Gatsu Tengah
Akibat buka tutup jalan tersebut oleh I Wayan Mariyana Wandhira berharap segera dicarikan solusi agar tidak menimbulkan masalah baru, yaitu penyebaran klaster baru dilokasi proyek. Hal ini karena penumpukan pengendara yang antri menunggu giliran berjalan. Seperti terlihat dalam (poto,red), pengendara yang antri cukup panjang, baik roda dua maupun roda empat, bahkan kendaraan berat.
Tiga Jembatan yang diganti yaitu Jembatan Tukad Bindu, Jembatan Tukad Ayung dan Jembatan Tukad Penatih. Walau dari awal ada rencana akan pengalihan arus lalin khusus mobil dengan angkutan berat, tapi realita dilapangan masih banyak truk-truk besar masih melintas. Hal ini sangat di sayangkan, karena tidak semua pengendara mematuhi himbuan yang di keluarkan oleh Dinas terkait.
Kroditnya jalan Gatsu saat ini oleh Ketua Wakil DPRD Kota Denpasar, Wayan Mariyana Wandhira, S.T., angkat bicara, vokalis asal Sanur tersebut prihatin atas kondisi dilapangan. Dimana perjuangan Pemerintah Provinsi Bali pada umumnya dan Pemerintah Kota Denpasar pada khususnya yang sudah bekerja keras dalam menekan penyebaran Covid-19 ditakutkan akan sia-sia jika terjadi lonjakan akibat tidak terkontrolnya tempat yang bisa menimbulkan klaster baru. Seperti yang ucapan oleh l Wayan Mariyana Wandhira, Selasa (11/10/21).
“Penumpukan pengendara akibat buka tutup jalan gatsu timur bisa saja menjadi klaster baru penularan Covid-19,” terangnya.
Politisi asal Sanur ini juga nenambahkan, sejauh ini Pemerintah sudah mampu menekan lanjut penyebaran Covid-19 hingga turun level.
“Yang mana dalam hal ini kita sudah mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Bali pada umumnya dan Pemerintah Kota Denpasar khususnya yang mampu menekan lanjunya penyebaran Covid-19
sehingga kita bisa turun level di PPKM ini,” terang pria yang akrab disapa Wandhira ini.
Pria yang getol menyampaikan aspirasi masyarakat ini juga berharap kondisi dilapangan tidak akan berlarut-larut mengingat proyek tersebut adalah multi years.
“Nah, tentunya dalam hal ini yang sangat kita harapkan adalah ini semua masalah teknis yang bisa di selesaikan dengan masalah teknis pula, melihat gambaran kondisi dilapangan, mestinya Pemerintah melalui dinas terkait sudah melakukan kajian rekayasa lalulintas di area proyek tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut di jelaskan oleh Wandhira,”Sehingga rekayasa lalu lintas ini di lakukan sejak awal proyek dimulai, sehingga tidak terjadi penumpukan pengendara yang menunggu untuk melintas. Nah, ini sekali lagi bisa di selesaikan dengan teknis, rekayasa lalu lintas mestinya sudah diterapkan dan di kaji sehingga bisa mengalihkan alur, bisa memberlakukan satu arah. Nah, ini semua masalah teknis sehingga, segala sesuatu yang terjadi dilapangan bisa di selesaikan, dengan catatan yaitu instansi terkait, Pemerintah terkait harus mampu melakukan kajian secara menyeluruh,” rincinya.
Kekewatiran Wandhira akan adanya klaster baru di lokasi proyek, bukan tanpa alasan.
“Lebih-lebih jika kita melihat kondisi real dilapangan sudah berjubel banyak pengendara yang nota bene, kita tidak pernah tahu mereka semua sehat, tetapi mudah-mudahan mereka semua sehat dan sudah tervaksin dan tidak adalagi penambahan klaster baru di dalam penyebaran Covid-19 ini, dan sekali saya tekankan Pemerintah harus mengambil langkah-langkah teknis untuk menyelesaikan,” pungkas Wandira. (Ans)