Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Tahap vaksinasi sudah mulai berjalan di Lombok Timur. Prioritas dari vaksin itu ialah Tenaga Kesehatan (Nakes) di 35 Puskesmas yang tersebar di wilayah Lotim. Namun pucuk pimpinan tertinggi Lotim dan wakilnya tidak dapat di vaksin.
Alasannya yaitu karena Bupati Lotim H. M. Sukiman Azmy sebelumnya sudah terpapar oleh Covid-19. Hal itu juga di perkuat dengan umur Bupati yang sudah di atas 59 tahun.
“Kalau Wabub (H. Rumaksi – red) kan umurnya sudah di atas 59 tahun. Jadi itulah yang menyebabkan tidak bisa di vaksin,” tutur H. M. Juaini Taofik Sekretaris Daerah Lotim. Pada Selasa 2 Januari 2021.
Pada proses vaksinasi sudah mempunyai ketentuan yang harus di penuhi. Itulah fungsinya proses skrining sebelum di lakukan vaksin. Yang bertujuan untuk mengecek kembali kondisi tubuh dari seseorang sebelum menerima vaksin.
Petugas yang bertanggungjawab atas hal tersebut tentu mempunyai beban tersendiri. Karena harus benar-benar jeli melihat keadaan tubuh dari calon penerima vaksin.
“Ukurannya itu hanya kesiapan badan kita secara medis,” ketus Sekda.
Kepala Dinas Kesehatan H. Pathurrahman menambahkan proses vaksin memang harus melalui beberapa tahapan. Seperti salah satunya tahap skrining atau wawancara sebelum seseorang tersebut menerima vaksin.
“Wawancaranya itu nanti seputar penyakit yang di alami. Dan yang paling penting itu dia tidak pernah di nyatakan positif Covid-19,” ulasnya.
Tensi dan gula darah juga berperan penting menjadi syarat vaksinasi. Setelah proses skrining di lalui. Barulah vaksin bisa di lakukan.
“Kalau tidak lolos skrining berarti tidak bisa di lakukan vaksin,” cetusnya.
Penyakit bawaan juga sangat berpengaruh ketika proses skrining tersebut. Poin besarnya ialah masyarakat yang ingin di vaksin tidak membawa penyakit bawaan dan tidak pernah terkonfimasi positif Covid-19. (gok)
