Lombok Timur–NTB. barbareto.com – Sejumlah Warga Kotaraja yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Kotaraja, menyoroti anggaran pembangunan Olah Sampah Sampai Tuntas (Osamtu) yang dibangun oleh Pemerintah Desa Kotaraja.
Osamtu tersebut, diketahui telah dibangun sejak tahun 2020 dengan menggunakan anggaran dari Dana Desa (DD) setempat. Namun pembangunan Osamtu itu ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Lalu Anggi Hardiwianto selaku ketua forum menerangkan, awalnya pembangunan dari Osamtu itu bernilai 150 juta. Ternyata, setelah Ia telusuri terdapat kejanggalan ketika proses pencairan anggaran tersebut.
“Kita kira semuanya ke Pak Prof Tejo (selaku inisiator Osamtu – red), tapi tahu-tahunya dibagi dua, 70 juta ke Pak Prof dan 80 juta ke Pemdes,” terang Anggi. (3/5/21)
Faktanya, Ia tidak mengetahui adanya pembagian anggaran di tengah jalan tersebut. Pasalnya, kesepakatan awalnya memang dianggarkan sebesar 150 juta.
Sampai dengan saat ini, Dia bersama rekan-rekannya masih menelusuri apa saja yang telah dikerjakan oleh Pemdes Kotaraja terkait dengan anggaran yang 80 juta tersebut.
Beberapa tindakan juga pernah dilakukan oleh Anggi ke pihak Pemdes Kotaraja, namun tidak membuahkan hasil. Seperti menanyakan susuan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari pembangunan Osamtu, namun pihak Pemdes terkesan saling lempar.
“Memang dari awal RAB tidak jelas, apalagi LPJ-nya. Mungkin diumpetin atau apa kami tidak tahu,” pungkasnya.
Parahnya, kata Anggi susunan RAB yang seharusnya transparan diketahui oleh semua masyarakat. Justru pihak Pemdes Kotaraja tidak memasukkan rincian biaya pembangunan Osamtu tersebut di banner transparansi DD.
“Kata pihak desa ada kesalahan tekhnis, tapi tidak mungkin itu hanya kesalahan tekhnis sedagakan yang membangun mereka sendiri,” kesalnya.
Bahkan menurutnya, Osamtu tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pengurangan sampah di Desa Kotaraja. Pasalnya, masih banyak sampah yang bergentayangan di arel Osamtu itu.
“Bahkan sampai dengan saat ini sampah masih menumpuk disana,” ujarnya.
Sementara itu, inisiator pembangunan Osamtu di Desa Kotaraja Prof. Tejo menyebut, untuk anggaran pembangunan memang sepenuhnya diserahkan ke pihak Pemdes Kotaraja.
“Kalau kami hanya menyediakan tukang dan peralatan di dalamnya, sampai tungku itu bisa dioperasikan supaya kualitasnya bagus,” paparnya.
Dirinya belum berani menjawab, terkait dengan anggaran yang dibagi dua oleh pihak Pemdes Kotaraja. Akan tetapi, Dia meyakini jika dalam anggaran tersebut tidak ada celah kejanggalan apapun.
“Dengan uang yang minim itu, berarti Desa sudah cukup bagus. Karena yang lainnya itu ada yang 165 juta dan ada juga yang 185 juta,” ungkapnya.
Hingga berita ini dimuat, Plt Kepala Desa Kotaraja Lalu Taufik Hidayatullah belum bisa dikonfirmasi.
Anehnya, Sekretaris Desa Kotaraja Lalu Efendi Oktober juga tidak berani menjawab mengenai anggaran yang dibagi dua tersebut. Ketika dikonfirmasi, pihak Pemdes Kotaraja justru saling lempar dengan tim pelaksana teknis.
“Bisa hubungi TPK (Tim Pelaksana Teknis – red),” jawabnya, ketika ditanya oleh barbareto.com terkait dengan penggunaan anggaran Osamtu. (gok)