Lombok Timur – Dua lembaga survei baru-baru ini mengeluarkan hasil dengan angka yang berbeda.
Di mana lembaga survei Poltracking menempatkan Paslon Luthfi-Wahid di posisi dengan tingkat elektabilitasi tertinggi.
Sementara lembaga survei Presisi menempatkan Paslon Iron-Edwin di posisi teratas elektabilitasnya. Bahkan, hasilnya pada angka 40 persen lebih.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD Partai Golkar Lombok Timur, Lalu Hasan Rahman mengaku hanya mengikuti lembaga survei yang memenangkan Iron-Edwin saja.
“Kalau membandingkan survei, tidak bisa. Jadi yang jelas kami ikuti lembaga survei kita saja,” kata Hasan Rahman.
Meski menempatkan Paslon Iron-Edwin di posisi pertama. Hasan Rahman yang juga anggota dewan terpilih itu, akan tetap melakukan kajian.
“Ini jadi bahan evaluasi kami di tim pemenangan,” kata sosok ujung tombak Paslon Iron-Edwin itu.
Di mana salah satunya dengan telah melakukan pemetaan. Selain itu juga sudah dilakukan tindakan koordinasi dengan tim.
“Sudah kami lakukan pemetaan titik-titik rawan. Kami sudah kerahkan semua tim,” tandasnya.
Sebelumnya, Pengamat Politik UIN Mataram, Dr Ihsan Hamid, turut berkomentar terkait adanya perbedaan hasil dua lembaga survei.
Dirinya mengatakan, fenomena munculnya lembaga survei saat ini terkadang tidak sesuai dengan realita dan fakta.
“Saya tidak menuduh lembaga survei mana. Dan apakah objektif atau tidak. Tetapi bagaimana fenomena ini kadang anomali antara survei satu hasilnya jomplang dengan yang lain,” kata Ihsan kepada Barbareto.
Ia menyebut, terkadang survei itu juga bisa merupakan orderan. “Karena memang survei itu tujuannya ada dua, pertama untuk mempengaruhi publik. Kemudian untuk membaca persepsi publik,” ujarnya.
“Kalau ada survei dilakukan dengan kerangka yang sama, titik yang sama, dengan jangka waktu yang tidak jauh berbeda. Kalau hasilnya berbeda dan jomplang maka salah satu ada yg bias,” pungkasnya.