BARBARETO – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur sepanjang 2020 terkontraksi minus 3,10 persen. Artinya, Lombok Timur dalam kondisi resesi karena Produk Domestik Bruto (PDB) minus.
Resesi adalah suatu keadaan dimana sebuah wilayah/negara tercatat mengalami kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut. Secara umum, suatu wilayah/negara mengalami kontraksi ekonomi ketika terjadi penurunan Produk Domestik Bruto atau PDB dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.
Kontraksi ekonomi artinya adalah penurunan ekonomi dilihat dari tingkat pertumbuhan PDB. Asumsinya adalah apabila dinyatakan terjadi kontraksi ekonomi di Q2 tahun 2020 (minus year-on-year) maka artinya perekonomian di Q2 tahun 2020 bila dibandingkan Q2 tahun 2019 adalah minus. Jadi, PDB-nya tidak bertumbuh, melainkan berkurang.
Sekedar pengingat, definisi PDB adalah produk domestik bruto, yaitu jumlah produksi baik barang atau jasa yang telah dihasilkan oleh unit produksi di suatu daerah pada saat tertentu (dalam hal ini diukur di setiap kuartalnya).
Yang menyebabkan terjadinya resesi adalah karena adanya penurunan di berbagai komponen PDB sebagai penentu pertumbuhan ekonomi. Misalnya contoh kasus di Lombok Timur, komponen pertanian yang memiliki porsi 27% dari PDB tumbuh minus 0,39%. Perdagangan minus 3,65%. Konstruksi Minus 14,83%. Sebagian besar sektor pun mengalami pertumbuhan negatif.
Sebagai gambaran dan konsekuensi nyata dari menurunnya pertumbuhan PDB, maka ketika suatu wilayah/negara mengalami resesi adalah saatnya wilayah/negara itu juga akan mengalami kenaikan tingkat pengangguran, penurunan pendapatan riil, penjualan ritel, dan kontraksi pendapatan manufaktur.
Penulis : Suryadi, M.E.