barbareto.com l Dempasar – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengikuti Webinar yang diselenggarakan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali secara daring bersama Pokja III TP. PKK Kota Denpasar dari Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Denpasar Jumat (29/5)
Webinar yang bertemakan pengelolahan sampah berbasis sumber mendukung gerakan AKU Hatinya PKK (Amalkan dan Kukuhkan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman) dan pencegahan Stunting.
Dalam Webinar tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster mengajak PKK Kabupaten Kota untuk ikut berperan serta dalam sistem pengelolaan sampah berbasis sumber. Karena pengelolaan sampah berbasis sumber merupakan salah satu pilihan terbaik yang bisa dilakukan saat ini untuk mengatasi persoalan sampah di Bali. Sebab menurutnya pemerintah tak mungkin lagi membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seperti yang saat ini ada di Suwung
Dikatakan, wilayah Suwung telah jadi korban karena sistem penanganan sampah yang kurang tepat, selama ini kita cenderung hanya memindahkan sampah dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
“Ke depan, hal ini tak boleh lagi terjadi tidak boleh lagi ada wilayah yang dikorbankan, sampah harus selesai di sumber,” tandasnya.
Guna menyukseskan program ini, pihaknya mengajak PKK Kabupaten/Kota membantu dalam pengelolaan sampah berbasis sumber di wilayah masing-masing.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, PKK Kota Denpasar siap mendukung program TP. PKK Provinsi Bali dan menjadi garda terdepan melaksanakan pengelolaan sampah berbasis sumber.
Lebih lanjut Ny. Sagung Antari mengatakan, dalam mengatasi masalah sampah dari sumbernya di Kota Denpasar telah ditetapkan beberapa Desa yang ada di Kota Denpasar. Bahkan Kota Denpasar memiliki desa percontohan dalam pengelolaan sampah yakni Desa Sumerta Kaja.
Menurutnya, Desa Sumerta Kaja melakukan pengelolaan sampah dengan cara 5 R yakni Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), Recycle daur ulang), Replace (ganti), Replant (tanam kembali).
Menjadi sebuah desa yang bebas sampah mungkin sangat sulit untuk dibayangkan, karena sebagian besar kegiatan sehari-hari masyarakat pasti menghasilkan sampah, baik itu sampah plastik ataupun sampah organik. Namun dibalik permasalahan mengenai sampah Desa Sumerta Kaja bisa mewujudkan hal tersebut, menjadi sebuah Desa bebas dari sampah dan menjadi Desa yang bersih.
Bahkan Desa ini juga memiliki Bank Sampah di masing-masing banjar, sehingga masyarakat mulai merubah pola pikir menuju ke arah yg lebih baik. Dengan adanya bank sampah masyarakat juga bisa menambah pendapatan karena sampah plastik yang dihasilkan bisa tukar menjadi uang melalui tabungan bank sampah.
Supaya semua desa/kelurahan yang ada di Kota Denpasar bisa meniru pengelolahan sampah seperti itu. Sebagai desa percontohan Ny. Sagung Antari mengaku Minggu 30 Mei besok pihaknya akan mengajak seluruh kader PKK Desa/Kelurahan maupun kecamatan yang ada di Kota Denpasar untuk berkunjung ke pengelolaan sampah di Desa Sumerta Kaja.
“Dengan mengajak kader PKK Desa/Lurah maupun Kecamatan bisa termotivasi untuk menangani dan mengelolah sampah dari sumbernya,” ungkapnya. (anas)