barbareto.com | Mataram – Senat Mahasiswa Universitas Negeri (UIN) Mataram mengancam akan mengadakan demo besar-besaran. Adapun alasannya, karena permintaan audiensi yang sebelumnya dilayangkan ke rektorat, nyatanya belum digubris hingga saat ini oleh pihak kampus UIN Mataram.
“Kami akan turun ke lapangan untuk aksi, jika rektorat tidak mendengar keluh kesah mahasiswa,” ujar Si’ar Ramdani, Sekretaris Senat Mahasiswa UIN Mataram. (25/6/21)
Ia mengingatkan pihak rektorat agar jangan terlalu sibuk dengan urusan politik praktis saja. Sehingga tidak pernah mendengarkan keluh kesah Mahasiswa.
“Karena saat ini sedang pemilihan rektor, urusan Mahasiswa tidak didengar keluh kesahnya,” imbuh Si’ar.
Sebelumnya, Senat Mahasiswa UIN Mataram telah melayangkan surat permohonan audiensi tertanggal 22 Juni kemarin. Namun hingga saat ini, sepucuk surat itu belum direspon oleh pihak kampus UIN Mataram.
Disisi lain, Ketua Senat Mahasiswa UIN Mataram Thomy Satria Gunawan mengatakan, ada tiga poin tuntutan Mahasiswa. Pertama terkait dengan perkuliahan yang masih saja menggunakan metode offline, padahal saat ini masih dalam pandemi Covid-19.
“Kalau begini fungsi dari gugus tugas Covid-19 dalam menjalankan tugasnya tidak maksimal,” tulisnya di dalam surat permohonan audiensi tersebut.
Kedua, pihak rektorat sebelumnya telah mengeluarkan aturan tentang wisuda yang berlangsung tiga kali dalam setahun yakni pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Namun nyatanya aturan tersebut tidak diberlakukan, karena pada bulan Juni ini dipastikan tidak ada prosesi wisuda.
Sehingga hal itu menyebabkan Mahasiswa semester akhir menjadi dilema, kemudian yang ketiga adanya pembimbing skripsi yang terkesan mengacuhkan skripsi Mahasiswa dengan sengaja melambat-lambatkan pemeriksaan.
“Akibatnya memperlambat wisuda Mahasiswa baik angkatan 2017 sampai semester atas,” ujar Thomy. (gok)