Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok Timur, M. Azlan menyatakan jika realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Timur pada triwulan l tahun ini baru mencapai 12,1 persen atau setara dengan Rp. 49,32 M.
“Per 30 Maret realisasi pendapatan kita baru bisa mencapai 12,1 persen, atau setara dengan Rp. 49,32 Milyar,” papar Azlan di kantornya, Selasa (13/04/2021).
Capaian itu lebih rendah jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, karena pada periode sebelumnya dampak dari Pandemi Covid-19 belum signifikan, beda halnya dengan triwulan l tahun ini.
“Dulu kita sudah bisa mencapai Rp. 70 M lebih pada periode yang sama. Faktornya mungkin dampak Covid-19 di triwulan l tahun lalu belum berimbas kuat seperti saat ini,” jelasnya.
Triwulan l tahun ini terdapat beberapa sumber potensial penerimaan PAD, seperti capaian dari RSUD Lombok Timur yang mengesankan, dan penerimaan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang cukup memuaskan setelah adanya kerjasama yang baik dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Capaian RSUD Lombok Timur di triwulan l sebesar 117 Persen dari target yang dibebankan Rp. 3 M tahun ini. Penerimaan kita dari BPHTB sudah mencapai 30 Persen,” jelas Azlan.
Sedangkan penerimaan dari sektor pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di triwulan ini baru 9,96 Persen atau setara Rp.1,28 M. Terkait dengan dividen dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sampai saat ini belum masuk ke kas daerah, karena baru 3 BUMD yang telah melangsungkan RUPS, yakni Selaparang Finansial, Energi Selaparang dan Bank NTB Syariah.
“Sampai saat ini dividen dari BUMD belum ada yang masuk, dari target PAD Rp. 27 Milyar di tahun ini,” paparnya.
Berkaca dari capaian di triwulan l ini, dirinya menyimpulkan jika hampir semua rata-rata pendapatan belum maksimal, kecuali RSUD Lombok Timur. Dari itu Azlan berpesan kepada semua Kepala OPD penghasil PAD untuk menjadikan hasil di triwulan ini sebagai motivasi di triwulan ll dan seterusnya.
“Saya berpesan kepada seluruh Kepala OPD penghasil PAD, agar capaian di triwulan l dijadikan motivasi untuk ditingkatkan di triwulan ll dan nanti setelah evaluasi kedua dapat kita capai secara maksimal, agar tidak lagi terjadi performa APBD seperti tahun 2020,” tutup Azlan.