barbareto.com | Mataram – Ikatan Sarjana Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (IS-NWDI) merupakan wadah bagi cendikiawan atau kader NWDI yang mempunyai visi-misi yang sama dengan pendiri NWDI yaitu Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Ketua Umum Pengurus Besar NWDI Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi berpesan, supaya Ikatan Sarjana NWDI bukan hanya diisi oleh orang-orang yang pernah mengenyam pendidikan di NWDI.
Namun, Pria yang juga sebagai mantan Gubernur NTB dua priode itu meminta agar wadah Ikatan Sarjana NWDI ini menerapkan konsep inklusif, artinya terbuka untuk siapapun yang mempunyai cita-cita perjuangan yang sama dengan Maulana Syaikh.
“Ikatan ini bukan hanya untuk abituren saja, akan tetapi bisa saja orang-orang yang sama visi-misinya dengan perjuangan dengan Maulana Syaikh,” ucap cucu Pahlwan Nasional itu ketika bertemu dengan Pengurus Pimpinan Pusat (Pimpus) Ikatan Sarjana NWDI kemarin di Mataram. (29/5/21)
Konsep ajaran Islam juga menerapkan keterbukaan, sebab itulah tuntunan di dalam Agama Islam. Jadi perbedaan asal kampus maupun perbedaan almamater bukan menjadi penghalang, untuk ikut bekerja pada jalur perjuangan yang telah disedikan oleh Maulana Syaikh.
“Jadi batas-batas almamater, batas-batas nama sekolah NW maupun bukan NW tidak boleh menjadi penghalang untuk ikut bekerja menyamakan visi misi Maulana Syaikh,” tandas TGB yang juga saat ini menjadi Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia.
Simpatisan juga berperan penting dalam hal ini, sebab itulah nantinya yang juga perperan untuk meneruskan perjuangan organisasi. TGB memperingatkan kembali kalau perbedaan bukan menjadi penghalang, akan tetapi itu menjadi salah satu instrumen untuk memajukan organisasi.
“Kita harus menjadi wadah para sarjana yang terbuka, mau belajar dan punya semangat pengabdian kepada umat,” pesannya.
Selain itu, Ikatan Sarjana NWDI diharapakan menjadi lokomotif perubahan dengan menerapkan konsep yang inovatif dan kreatif pada dunia yang semakin berkembang pesat saat ini.
Sebagai organisasi pembelajaran, TGB berharap agar Ikatan Sarjana NWDI lebih banyak nantinya berinterkasi dengan lembaga-lembaga kesarjanaan lainnya, baik secara online maupun secara offline. Pasalnya, dengan begitulah sayap perjuangan organisasi NWDI ini bisa menunjukkan eksistensinya di tengah umat.
“Angkatlah Ikatan Sarjana NWDI ini sebagai wadah sarjana yang semangat untuk membuka diri, bukan primordial,” imbuh TGB. (gok)
