Dompu-NTB. BARBARETO – Massa aksi yang tergabung dalam persatuan Pemuda damai Desa Mbuju melakukan aksi di depan kantor Desa setempat, Selasa (6/4).
Dalam aksinya koordinator umum Agus Setiawan mengutarakan kekecewaanya terhadap kinerja Lembaga BUMDES & BPD yang lalai dalam menjalankan tugas nya tercatat sudah 2 tahun dilantik namun tidak efektif dalam mengelolah usaha Desa, program Bumdes stagnan/ berjalan ditempat tidak membuahkan hasil apa-apa.
“Belum lagi lambatnya SPJ yang dilakukan oleh bumdes yang membuat lengkapnya kecacatan administrasi lembaga itu sendiri. Maka wajar jika kami menilai terjadi kejahatan terstruktur dan sistematis,” ujar Agus Setiawan.
Abdul Farid selaku Direktur bumdes menanggapi bahwanya sejak dilantik tahun 2019 Bumdes mendapat dana sebesar 50 juta ditambah lagi kas pengurus sebelum nya sebesar 30 juta dengan total keseluruhannya 80 juta.
“Dalam realisasinya dana 80 juta itu Bumdes gunakan untuk pengadaan kursi 500 biji sebesar 30 juta, program saprodi sebesar 40 juta, sementara sisanya kami gunakan perbaikan terop, biaya operasional pengurus dan lainnya,” pungkas Abdul Farid.
Kami sadar dalam pengelolaan dana Bumdes Kurang maksismal ditambah lagi pada program saprodi tahun 2020 nasabah mengalami gagal panen, belum sempat mengembalikan pinjaman tersebut.
“Kami berjanji dalam waktu dekat akan kami tagih kembali dan akan segera melaksanakan laporan pertanggung jawaban, paling tidak akhir April 2021 ini,” tutupnya.
Peran BPD juga tidak kalah jauh bobrok, pada aksi-aksi sebelumnya tuntutan massa aksi meminta segera keluarkan Peraturan Desa. Hingga sampai saat ini Perdes belum terealisasikan.
Wahyudin selaku anggota BPD menyampaikan, bahwa perdes sudah masuk sampai tahap Kabag Hukum Kab. Dompu masih dalam proses penggodokan, kami berjanji bahwasanya akhir bulan mei 2021 akan segera diselesaikan dan siap diaplikasikan.
